Pada Tanggal 02 Mei 2014 Pemerintah
Kota Malang mengadakan atjara tahoenan Festival Malang Kembali VIII ataoe Malang Tempo Doeloe VIII dengan tema "SATOES AKOE, 100 LAKOE". Kami
warga Malang mengoendang Saoedara-saoedara sekalian di seloeroeh
Indonesia oentoek hadir menjaksikan Festival Malang Kembali VIII. Atjara ini meroepakan
agenda tahoenan Kota Malang goena memeriahkan hari djadi Kota Malang dengan
menampilkan keindahan Kota Malang pada masa lampaoe.Tidak seperti Festival Malang Kembali sebelumnja Atjara ini hanja diadakan 1 hari saja dan Festival Malang Kembali di
adakan disepandjang kajoe Tangan( JL Basuki Rahmad) sampai dengan Aloen-Aloen Kota Malang yang sebeloemnja selaloe diadakan di Dl Idjen .Seperti Tahoen -
tahoen sebeloemnya festival ini menjadjikan soeasana tempo doeloe dengan
stan-stan yang terbuat dari alang2 ataoe biasa diseboet goeboeg dan di waktoe
malam hari listrik sepandjang daerah Kajoe Tangan (Dl. Basuki Rahmad) dipadamkan dan diganti dengan
temaram lampoe-lampoe minjak, lampoe-lampoe strongking dan lampoe-lampoe obor
jang terboeat dari bamboe disepandjang kajoe Tangan( JL Basuki Rahmad). Acara Malang Kembali ini
meroepakan sematjam miniatoer Pasar Rakjat pada masa lampoe. Aneka
djadjananpoen beraneka ragam djenisnja moelai dari es gandoel ( es dengan
pegangan pohon padi), dawet, permen glali, serabi, djemblem dan lain-lain.
Acara hiboeranpoen tak kalah menarik moelai dari njanjian kerontjong,
loedroek,kethoprak, tandak bedhes, campoer sari dan lain-lain. Selain itoe para
penggemar barang antik djoega dimandjakan dengan berbagai barang-barang antik
jang didjoeal di stan-stan moelai barang antik elektronik (radio
taboeng,gramaphon,telephon antik dll), sepeda onthel antik, sepeda motor koeno,
perabot-perabot roemahan dari kajoe, Dokoemen-dokoemen Koeno, Boekoe-boekoe
Koeno, oeang-oeang koeno dan masih banjak lagi barang antik lainnja jang
diperdjoeal belikan di acara Malang Kembali ini. Perloe diketahoei bagi
Pengoenjoeng Festival Malang Kembali diwadjibkan memakai pakaian model
koeno/batik/pakaian adat /kebaja/pakaian noni-noni belanda dan pengoenjoeng
dilarang memakai pakaian jang berbahan Jeans. Bagi para pengoenjoeng jang
memiliki Sepeda onthel ataoe sepeda motor koeno ataoe Dokar dapat dibawa ke
Acara ini dan dapat dipergoenakan secara hilir moedik mengelilingi Idjen Straat
dengan Soeasana Tempo Doeloe jang sesoenggoehnja. Atjara sematjam ini patoet
dipertahankan dan diagendakan setiap tahoen karena dengan mengadakan festival
sematjam ini dapat meningkatkan pendapatan
bagi pedagang-pedagang ketjil ataoe pedagang kaki lima dan sebagai daja
tarik wisatawan baik domestik ataoe mantjanegara. Setiap kali diadakan pasti pengoendjoeng
atjara ini selaloe membloedak jang rata-rata dikoendjoengi kaoem moeda. Dengan
atjara sematjam ini bisa mendjaga kelestarian boedaja bangsa kita jang adi
loehoeng karena diatjara ini disoegoehkan berbagai kesenian “Tarian, tembang,
Dolanan bahkan djadjanan tempo doeloe jang
sekarang tidak ada jang joeal”. Semoga
kota-kota lain di Indonesia bisa mentjontoh Atjara sematjam ini sebagai salah satoe tjara oentoek
melestarikan keboedajaan kita. Terimakasih Kota Malang semoga ini mendjadi
Inspirasi Kota Lain.